Tuesday, January 29, 2019

Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru.


Judul di atas adalah kutipan dari gurindam dua belas pasal keenam karya Raja Ali Haji. Bait gurindam ini berisikan pesan penting dan berharga bagi kita dalam mencari guru.
Yang dimaksud dengan guru disini adalah sosok atau orang yang darinya kita bisa belajar atau menimba ilmu.

Di kalangan orang melayu dulu dikenal sebutan "tok guru" atau "tuan guru". Mereka adalah orang yang luas dalam pengetahuan ushuludin, fiqih dan tasawufnya. Di dunia tarekat dikenal istilah mursyid. Makna mursyid lebih dekat kepada guru spiritual. Untuk sampai ke maqom mursyid ada sejumlah tahapan-tahapan spiritual tidak mudah yang harus didahului seorang "salik" (yang menempuh jalan tarekat/tasawuf). Selain itu ada juga istilah faqih. Tapi istilah faqih di dunia tarekat/tasawuf ini tidak secara spesifik dimaknai ahli fiqih tapi lebih luas maknanya dari pengertian itu yang mengindikasikan kepada orang yang memiliki pemahaman yang mendalam dalam urusan agama.

Di dunia tarbiyah (pendidikan islam), ada istilah murabbi untuk laki-laki dan murabbiyah untuk perempuan, musyrif atau musyrifah, mu'allim atau mu'allimah. kalau murabbi dan murabbiyah konotasinya adalah pendidik, kalau musyrif dan musyrifah adalah pembimbing, sedangkan muallim dan muallimah adalah pengajar.

Pesan tersirat Raja Ali Haji sebagaimana tertuang dalam bait gurindamnya diatas sepertinya agar kita berhati-hati atau selektif dalam mencari guru. Tidak semua orang yang bisa dijadikan tempat berguru untuk belajar dan menimba ilmu. Orang yang seharusnya dijadikan guru adalah orang yang boleh tahukan tiap seteru.

Seteru artinya musuh. Dalam kaji usul (asal) di kalangan orang-orang melayu dulu yang biasanya bercorak sufistik, musuh manusia itu pada dasarnya dua perkara, yaitu hawa nafsu dan syetan (baik dari golongan jin maupun manusia). Guru yang tahu tiap seteru artinya tahu mana perkara yang baik (patut) untuk dilakukan dan mana perkara yang buruk (tidak patut) untuk ditinggalkan agar kita tidak diperdaya oleh hawa nafsu dan menjadi abdi syetan baik kaitannya dengan urusan agama maupun urusan dunia. Atas dasar ini guru yang tahu tiap seteru tentunya adalah orang dalam dan luas ilmunya, istiqamah amalnya dan bagus sikap dan prilaku kesehariannya.

Sehubungan dengan itu dalam mencari guru tentang urusan apa saja termasuk urusan agama yang darinya kita akan belajar dan menimba ilmu, maka lihat dulu seberapa dalam dan luas pengetahuan yang dimiliki guru itu. Kalau ilmunya masih dangkal, sebaiknya pertimbangkan untuk berguru dengannya. Kemudian lihat pula seberapa istiqamah ia dalam beramal. Kalau secara personal ia selalu lalai bahkan abai dalam beramal, sekali lagi pertimbangkan untuk belajar darinya. Selanjutnya lihat juga sikap dan prilakunya. Kalau akhlaknya kurang baik, ucapannya kasar, selalu menanamkan kebencian dan permusuhan kepada orang lain, prilakunya kurang terpuji, maka pikir dua kali untuk menimba ilmu darinya.

Guru yang baik adalah guru yang luas dan dalam ilmunya, bagus dan istiqamah dalam beramal dan memiliki akhlak dan mulia dan terpuji. Kalau ketemu dengan orang seperti itu, maka belajarlah darinya dan timbalah ilmu darinya. Insyallah guru seperti itu ibarat pelita dalam kegelapan yang menuntun ke jalan kebaikan dan keselamatan.

Seperti apa sosok guru sangat berpengaruh terhadap penampilan atau "wajah" murid-muridnya. Kalau gurunya berilmu, maka murid-muridnya insyallah akan berilmu. Kalau gurunya istiqamah dalam beramal, maka murid-muridnya insyallah akan istiqamah pula dalam beramal. Kalau gurunya berakhlak baik dan terpuji, maka insyallah murid-muridnya akan berakhlak baik dan terpuji pula.

Setiap murid bisa menilai dan merasakan seberapa bagus gurunya dari perubahan prilaku yang dialaminya setelah belajar darinya. Kalau mereka semakin bertambah baik akhlaknya baik kepada Allah swt maupun kepada sesama manusia dan lingkungan, berarti mereka belajar dengan guru yang tepat. Akan tetapi kalau setelah belajar darinya, membuat akhlak mereka menjadi kurang baik atau menyalah, itu berarti mereka berada dibawah bimbingan guru yang tidak tepat. 
Wallahu A'lam [].

Bagikan

Jangan lewatkan

Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru.
4/ 5
Oleh BEDENAI INFO

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Comments
0 Comments