Seorang pemuda(Qodar Nur muhamad) merantau ke negeri junjungan(Bengkalis)untuk meyelesaikan studinya,Muhamad ini cukup tampan bahkan menjadi sebagai seorang yang play boy dan bahkan wanita yang di inginan pasti dapat kalau soal materi ia bisa di katakan berlimpah untuk di negeri junjungan, akan tapi sekian lama berkelana dalam dunia percintaan ia bertemu seorang wanita (Mahrifah Setia Rabi) yang bisa di katakan cukup taat beragama membuat ia mecoba untuk merayunya apa lagi ia bahkan bertaruh dengan teman- temanya mebuat ia semakin bersemangat. tetapi ternyata tidak mudah ia menundukan Mahrifah tersebut dan iapun kalah taruhan dengan temannya. Hingga membuat ia penasaran dan muai hari itu ia besumpah akan mengejar si wanita tersebut sampai dapat dan akan menjadikan istri,saat ia melakukan pendekatan mahrifah harus pergi ke mesir untuk melajutkan studinya. Maka disaat keputusasaan Muhamad mengumpulkan uang untuk dapat pergi ke Mesir mengikuti Maharifah.
sesampainya Muhamamd di Mesir ternyata terlunta-lunta bahkan sampai mejadi gelandangan dengan tidur di bawah kolong jembatan. Sekian lama Muhamad mejadi gelandangan di Mesir ia bertemu dengan ustadz, dan ustadz tersebut mengajak tingal di rumahnya. Disaat ia berda di rumah ustadz tersbut Muhamad diminta untuk menjadi imam untuk sholat magrib,tetapi Muhamad belum bisa di karenakan tidak hafal surat-surat dalam sholat, maka ustadz tersebut terkejut dan mulai saat itu Muhamad diajarkan ilmu tentang agama, tetapi ternyata umur ustadz tersebut tidak lama dan iapun harus hidup di luar lagi. Mulai sat itu ia berkerja keras untuk hidup serta ia tidak lupa akan niatnya bahwa ia akan mejadikan wanita impiannya menjadi istri.Ia berkerja dengan serius dan mendapatkan uang ia pergi pulang kerumah tetapi sebelum sampai kerumah Muhamad dihadang dengan segerombolan pereman dan uang ia dapat pada hari itu di rampas hinga untuk malam ini ia harus menahan lapar.
Disaat bersedih Muhamad mulai ingat bahwa ia mulai meningaalkan Allah, maka muhamad sadar lalu diambilnya wudhu untuk mengerjakan sholat malam. sholat meminta ampunan kepada Sang Pencipta.
keesokan harinya Muhamad pergi mencari rezeki untuk biaya hidupnya, disaat berkerja muhamad melihat sang pujaan hatinya dari kejauhan, dan ia mengejarnya Mahrifah tersebut, saat sampai di depan Mahrifah tersebut Muhamad bertanya bagaimana keadan Mahrifah dalam keterkejutan Mahrifah tersebut menjawab alhamdulilah masih dalam lindungan yang maha kuasa, sejak saat itu mereka selalu bertemu dan Muhamad itu berterus terang bahwa ia sangat mencintainya dan itulah penyebab ia ada di Mesir, hati Mahrifah terhenyuh dan menangis mengetahui bahwa ia sanggup datang ke Mesir untuk memperjuangkan cintanya sehingga Mahrifah tersebut mulai merasakan suatu getaran cinta seperti gayung bersambut membuat Muhamad semakin bersemagat untuk berkerja dan iapun udah bisa dikatakan sukses di tangan sendiri lalu Muhamad ingin meminang wanita tersebut, tapi semua diluar dugaan ternyata orangtua si gadis tidak setuju mengingat perilaku yang suka menggonta ganti wanita.
Di masa sulit itu ia terus berdo`a dan bemunajat kepada Sang Pencipta hingga meminta ampun dan meminta diberi jalan untuk menghadapi permasalahan. Dalam masa yang sulit itu dia dihadapi dengan cobaan lagi dimana Muhamad difitnah mengambil uang infak mesjid, maka ia pun dijebloskan ke penjara. Di dalam penjara ia semakin taat beribadah dah bahkan Muhamad menjadi guru mengaji bagi narapida di dalam sel tersebut serta ia sangat dihormati. Mereka terus berdo`a agar semuanya terungkap dan Allah yang maha kuasa mengabulkan do`a mereka berdua.
Setelah Muhamad bebas dari penjara maka bertemulah ia dengan Mahrifah kembali, lalu Muhamad merasakan kebahagian walaupun tanpa diketahui orang tua Marifah. Dengan kebahagiaan itu ia tidak melupakan Sang pencipta Muhamad sudah melupakan cara bercinta pemuda zaman sekarang yang hanya mengkedepankan nafsu syahwat. Akhirnya Marifah semakin sayang kepada muhamad. Dalam masa kebahagian seorang wanita yang sangat dicintainya meninggal dunia iapun cukup terpukul karena wanita yang sangat dicintai itu adalah IBUnya, wanita yang sangat berarti serta wanita yang belum sempat dibahagiakannya.
Muhamad pun pulang ke Indonesia untuk mengikuti pemakaman ibunya. ketika berada di Indonesia ia pun harus kehilangan satu orang lagi yang dicintainya seorang lelaki yang sangat dihormatinya yaitu ayahnya. Lengkaplah cobaan yang harus dihadapinya seperti pribahasa "sudah jatuh ke timpa tangga lagi". Dalam situasi yang sulit itu pulanglah Mahrifah ke Indonesia maka sedikit terhiburlah muhamad, lalu Mahrifah mengajak Muhamad untuk sholat.
Sudah tiga minggu Muhamad ada di Indonesia, di sore hari Muhamad sedang menenangkan diri di rumah, datanglah mantan pacarnya (Yuni). Ia mencoba menenangkan diri Muhamad tapi tiada di sangkakan Yuni malah melepaskan seluruh pakaianya di depan Muhamad terkejutlah Muhamad sambil mengucapkan asma Allah, Muhamad terus menolak ajakan bahkan muhamad berucap kotor saking emosinya. Sesat situasi yang meneggangkan itu datanglah Marifah lalu terkjut dan melihat keadan Yuni yang dalam keadan tanpa sehelai benangpun. Pulanglah Marifah sambil menangis, lalu Muhamad mencoba mengejarnya tapi apakan daya ternyata tiada terkejar.
Semakin terpukulah Muhamad dengan perginya orang-orang yang dicintainya, dalam keadan yang begitu sulit ia mendapat teguran dari seorang ustadz Arianto "percuma saja kamu menangis, yang kamu harus lakukan sekarang ialah cepat kembali ke jalan Allah dan berdo`a ke PadaNya,karena ketika kamu bersedih tidak akan menyelesaikan masalah bahkan kamu malah Allah akan murka,karena besedih secara berlebihan tiadalah baik, lagi pula segala yang hidup kembali pada Allah,dan jodoh,rezeki ada di tangan Allah. Ayo mari kita sholat mudah-mudah nanti kamu dikasih jalan". Berdo`alah Muhamad dengan khusuq hingga tanpa ia sadari air matanya menetes. Setelah selesai 40 hari kematian orang tuanya pergilah Muhamad ke Mesir untuk menjelaskan kepada Mahrifah akan kejadian yang terjadi antara dia dan Yuni. Tetapi semua itu tidaklah mudah karena hati Marifah telah terluka serta orang tua Marifah yang tidak setuju akan hubungan mereka.
Disaat senja yang kelam duduklah Muhamad di pinggir sungai Nil sambil memikirkan nasibnya yang begitu tragis, tanpa ia sadari air matanya telah menetes membasahi pipinya Muhamad semakin terpuruk semangat yang dulu ada seperti telah padam. Hari demi hari lewati Muhamad semakin berat, ia tiada lagi bertemu dengan Mahrifah tempat yang dulu selalu Mahrifah kujungi tidak lagi dikunjungi. saat Muhamad berada di pasar Muhamad melihat ada wanita yang sedang di palak oleh preman, melihat itu Muhamad menolong si wanita tersebut terjadilah perkelahian yang cukup sengit,ketika preman itu semakin terdesak ia mengeluarkan senjata tajam hingga terlukalah muhamad, melihat muhamad terluka preman itu kabur. lalu Muhamad dibawa ke Rumah Sakit.
Setelah muhamad siuman ia meminta suster dirumah sakit mengambil Al Qur'an karena Muhamad merasa telah lama tidak mengaji, namun suster melarang karena ia belum begitu sehat,di saat terjadi perseteganggan dengan suster masuklah si wanita yang ditolong oleh Muhamad, si wanita tersebut mengucapkan banyak terima kasih, kemudian si wanita itu mengenalkan dirinya. " namaku Nur Setia Rasul ",lalu Muhamad pun mengenalkan dirinya. Nur pun menenangkan Muhamad agar jangan memaksakan diri untuk membaca Al qur`an karena Muhamad bersikeras lalu Nurpun mengambi jalan tengah bahwa dia yang akan mengaji untuk Muhamad, Muhamad pun mengalah. Saat suara lantunan ayat suci Al Qur`an dibacakan meneteslah air mata Muhamad. Ia menjadi kagum akan Nur karena disaat Nur membaca Al Qur`an suaranya begitu merdu hingga yang mendegarnya akan terbuai.
Satu minggu Muhamad di Rumah sakit dan akhirnya ia pun keluar. Muhamad dan Nur semakin dekat.
bahkan keluarga Nur sangat menginkan Muhamad untuk menjadi menantunya, sehingga Muhamad semakin serba salah sedangkan ia sangat mencintai Mahrifah walaupun ia tidak bertemu lagi. Muhamad bingung karena ia hanya menyayangi Nur bukan cinta. Walaupun Nur jauh lebih cantik dari Mahrifah. Muhamad terus berdo`a kepada Sang Khaliq untuk diberi kelapangan hidup dan jalan mana yang harus di pilihnya Setelah muhamad selesai mengerjakan sholat maka berjalan-jalanlah muhamad ke pasar sambil melihat pakaian ia bertemu dengan teman saat kecilnya yang mana Muhamad pun lupa akan temannya tetapi karena Muhamad lupa maka temannya mengenalkan dirinya.
" Udah lupa ya ? hehehe ,namaku Didik Arian ", lama kelaman Muhamad pun ingat akan didik.
" oh iya didik, sejak kapan kamu datang ke Mesir ? ". "Baru dua hari yang lalu "
aku turut berduka cita ya atas pulangnya kedua orangtuamu ke sisi Allah".
Saking asiknya muhamad dan didik mengobrol, tanpa disadari Mahrifah melihat dari kejauhan. Ia pun berpikir apakah muhamad tidak mencintainya ?. Sebab Mahrifah melihat Muhamad seperti tiada beban.
Setelah dua minggu melihat Muhamad dengan temannya Marifah pun berjalan seorang diri ke sungai Nil tanpa disengaja bertemu dengan muhamad dan Nur yang berjalan berdua. Sontak kaget Muhamad lalu mengejar Mahrifah. Muhamad menjelaskan apa yang pernah terjadi antara dirinya dengan yuni serta antara dirinya bersama Nur. Mahrifah tidak juga percaya lalu Nur menjelaskan bahwa siapa dirinya. Setelah itu barulah Marifah mulai percaya akan Muhamad, setelah menjelaskan itu Nur pulang ke rumah. Sesampainya di rumah ia pun ke kamar dan menangis.
" Mengapa harus begini, aku telah mencintai Muhamad, mengapa setiap orang yang ku cintai selalu pergi meninggalkanku ? ". masuklah ibu Nur ke dalam kamar menanyakan apa yang terjadi,Nur pun berterus terang apa yang telah terjadi dengan dirinya. Ibunya pun menenangkan Nur. "kalau kamu berjodoh dengan muhamad pasti kalian bersatu".
Satu bulan telah berlalu Muhamad dan Mahrifah bersatu kembali, tapi apakan daya ternyata orangtua Mahrifah tidak menyetujui hubungan mereka, orang tuanya pun mencarikan jodoh untuk Mahrifah. Mahrifah ialah seorang wanita yang patuh akan orangtuanya serta taat beragama lalu menerima keputusan orang tuanya menjodohkan ia dengan hendrik orang yang cukup terpandang di negeri Bengkalis. Akhirnya Mahrifah harus pulang ke Indonesia untuk melaksanakan repsesi pertunangan dengan hendrik. alangkah bahagianya hati hendrik bisa bertunangan dengan Mahrifah wanita yang sulit untuk ditundukan serta wanita yang sangat taat beragama.
Satu minggu sudah hendrik bertunangan dengan Mahrifah. Mahrifah pun harus pulang ke Mesir untuk melajutkan studinya. sesampainya Mahrifah di Mesir kemudian bertemu dengan muhamad yang sedang berkerja, ia pun serba salah untuk menceritakan keadan yang terjadi pada dirinya. Berurai air mata Mahrifah menceritakanya sedangakan Muhamad hanya tertunduk lesu mendengarkan dan tanpa sadari air mata pun ikut menetes ke wajah yang selalu bersih akan air wudhu. setelah mendengar cerita tersebut Muhamad hanya diam saja hingga datanglah Nur menghampirinya dan menanyakan apa yang terjadi, Muhamad pun menceritakannya. Nur pun ikut sedih dan mencoba menghibur. Nur menyarankan untuk sholat dan berdo`a agar diberi pentujuk.
Setelah 4 bulan di hari pertunangan Mahrifah maka datanglah hendrik ke Mesir untuk melanjutkan S2 nya di Universitas Kairo. Kemudian bertemu dengan Mahrifah diperjalanan, Marifah singgah di restoran yang ada di lembah sungai Nil. Di restoran bertemulah dengan Muhamad, sedikit cangung Mahrifah mengenalkan tunanganya. walaupun sebenarnya ia sangat mencintai Muhamad tapi apa daya bahwa Mahrifah harus menjalani ini semua. Perkenalan itu seperti ada hal yang aneh terjadi antara muhamad dan Mahrifah. Setelah perkenalan itu Muhamad menjadi semakin gelisah, di dalam kegelisahan itu Nur datang untuk menguatkan semangat muhamad sambil memberi nasehat bahwa cinta itu tidak harus memiliki, " apakah kakak tidak ingin melihat Mahrifah bahagia dengan orang lain?, kalau Nur akan sangat bahagia apabila orang yang kita cintai itu bahagia walaupun bukan bersama kita ". Muhamad hanya diam membisu seribu bahasa.
Muhamad mengumadangkan adzan pertanda masuknya sholat magrib, hatinya teriris bagai sembilu yang tajam karena memikirkan semua yang telah terjadi pada dirinya, yang jauh di awang-awang Muhamad pun sadar bahwa hidup akan terus berjalan karena cinta yang hakiki hanya untuk Allah semata.Muhammad pun mulai menata dirinya hingga usahanya yang sudah mulai bangkrut di bangunnya kembali. Kemudian Muhamad mencari pinjaman dari salah satu perusahan yang cukup terkemuka untuk mengajukan permohon pinjaman modal usahanya, tapi apa daya tidak semudah yang dibayangkan. " Jadi kamu yang namanya muhamad dasar orang miskin, sebatang kara lagi, jadi kamu yang jadi pacar ke ponakanku ?, jangan mimpi, ngaca dulu !! mungkin kaca di rumah kamu udah retak-retak jadi kamu tidak bisa menilai siapa diri mu. Saya peringatkan sekali lagi kamu jangan mendekati Mahrifah, ku habis kamu ingat itu !. Dasar kucing kurap", (paaaak). merahlah wajah muhamad di tampar oleh paman Mahrifah. Wajah Muhamad dilempar dengan sejumlah uang. " Sekarang ambil uang ini wahai kucing kurap yang tak tahu diri, sekali lagi saya peringatkan jangan sekali-kali kamu dekati marifah atau kamu akan mati, paham kucing kurap !".
Muhamad hanya diam menahan emosi ia tidak terpengaruh dengan bujukan syaitan yang terus mengodanya untuk membalas perlakuan paman Mahrifah.
Dengan kejadian tersebut Muhamad berdo`a kepada Allah.SWT agar dilapangkan hidupnya, serta ditunjukan jalan terbaik baginya. Setelah sholat Muhamad terkejut mendengar berita yang menyebutkan bahwa Mahrifah masuk ke Rumah Sakit, sehingga ia mengambil motornya dan langsung memacu dengan kencang sehingga emosi Muhamad pun tidak terkontrol lalu menabrak sebuah mobil truck. Muhamad pun dilarikan kerumah sakit yang sama dengan Mahrifah, " mengapa semua ini harus terjadi, ya Allah apa dosa kak Muhamad hingga engkau berikan cobaan yang begitu berat kepadanya tidak cukupkah kau memanggil ke dua orang tuanya, tidak puaskah kau menjauhkan Marifah darinya. Allah ampunilah kak muhamad, sembuhkanlah dia ya Allah, ya Allah kalau kau belum juga puas memberikan cobaan kepada kak Muhamad angkatlah cobaan itu lalu pindahkan pada ku. Ya Allah aku tak sanggup melihat orang yang ku cintai menderita ". Saat Nur terus menangis datanglah orang tuanya. " Umi mengapa ini harus terjadi, Abi apa yang harus Nur lakukan ? ".
" Tenang Nur semua itu sudah ketentuanNya, Allah tidak akan menyiakan hambaNya yang selalu ingat kepadNya, pasti di sebalik ini ada hikmahNya. yang penting kita harus bersabar dan bertawakal kepadaNya ". "mengerti Abi, tetapi mengapa cobaan kak Muhamad begitu banyak". "ya sudah Nur tidak usah bersedih sebab Muhamad hanya kecelakan bukan berarti ia meninggalkan kita selamanya sebentar lagi Umi yakin muhamad akan siuman, sekarang cepat bersihkan wajahmu lalu ambil air wudhu dahulu mari kita membaca Al Qur`an mudah-mudahan semuanya dapat dilewati dengan mudah. lagi pula kalau kamu hanya menangis dan mengerutu itu tidak akan menyelesaikan masalah ".
Hari berlalu, Nur terus setia mendampingi Muhamad yang tidak berdaya, tidak lupa Nur selalu membacakan kitab suci Al Qur`an. Di kamar yang lain Mahrifah yang juga sakit terus memanggil nama Muhamad hingga membuat hendrik mejadi sedih. "Oh mengapa ini harus terjadi pada ku Tuhan, mengapa orang yang ku cintai memanggil orang lain,apa dosa ku tuhan ?". Dalam ratapan hendrik itu datanglah suster memanggil hendrik untuk membicarakan penyakit yang melanda Mahrifah, "siang dokter jadi bagaimana dengan Mahrifah dok, apa penyakitya ?". "Tenang pak hendrik, saya harap bapak harus bersabar ". "Jadi sebenarnya apa sih penyakit yang di derita Mahrifah dok ?". "Begini pak Hendrik, Mahrifah menderita gagal ginjal akut jadi saat ini di Rumah Sakit ini tidak ada ginjal untuk di donorkan pada marifah, jadi saya harapkan bapak bisa mencari orang yang mau mendonorkan ginjalnya ".
" apakah tidak ada cara lain dok ??".
" Hanya itu yang bisa kita lakukan pak Hendrik, selain itu Mahrifah sangat membutuhkan orang yang bisa membangkitkan semangatnya."
" Okelah dok, saya akan mencarikan orang yang mau mendonorkan ginjalnya, tapi ingat kita memerlukan secepatnya ".
" Bagaimana ginjal saya dok ".
" Tapi kita akan memerlukan pemeriksaa dulu sesuai apa tidak".
" Sebelumnya saya ingin bertanya sekali lagi sama Bapak apa sudah siap harus kehilangan satu ginjal ?? ".
" Saya siap dok, bahkan saya akan siap memberikan dua ginjal sekaligus untuk orang yang saya cintai,
demi Mahrifah saya rela nyawa ini diberikan kepada Mahrifah, supaya ia bisa hidup bahagia. saya rela dok ".
" Baiklah kalau begitu".
" Ayo kita lakukan pemeriksaan, Selamat ternyata ginjal Bapak cocok, sekarang sebaiknya anda beristirahat, besok pagi kita akan melaksanakan operasi ginjal, dan saya harapkan pak Hendrik beristirahat dengan nyaman ".
" Baiklah Dok ,namun saya harapkan Maharifah sembuh dari penyakitnya ".
" Insha Allah pak Hendrik kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan Mahrifah, terpenting kita terus berdo`a agar operasi besok sukses dan Marifah sembuh sedia kala ".
Di kamar yang lain Nur selalu setia menjaga Muhamad yang masih dalam keadan koma. " Bagaimana dengan keadan kak muhamad Dok ?,apakah dia akan sembuh ?"
" Tenang dek Nur, saat ini yang kita bisa lakukan berdo`a dan trus berdo`a ".
" Apakah ada yang parah Dok ? ".
" Alhamdulilah tidak ada yang perlu dikuatirkan. Muhammad hanya lecet saja dan berkat Allah masih melidungi dirinya, tak ada yang serius ".
" Tapi kenapa sampai sekarang belum sadar juga ? ".
" Kita harus bersabar dek Nur sebentar lagi pasti muhamad siuman, jangan terus bersedih ya ".
Setelah sekian lama akhirnya Muhamad sadar, sedangkan Mahrifah telah beraangsur pulih. Sangat disayangkan Mesir mulai terjadi pergolakan situasi sosial menjadi mencekam, rakyat mesir akan melaksanakan aksi unjuk rasa besar-besaraan di lapangan tahrir. Muhamad gelisah akan kesalamatan Mahrifah. "Nur, izinkan kakak keluar untuk mencari Mahrifah, kakak tidak mau terjadi hal yang tidak di ingikan padanya ".
" Tapikan kak belum begitu sembuh ".
" Tapi kakak harus tetap pergi Nur ".
" tapi ".....
Muhamad pun tetap memaksa, Nur hanya bisa pasrah akan keinginan Muhamad. " Ya Allah lindungilah orang yang ku cintai dari amukan massa meminta turunnya rezim Husni mubarack".
Pada saat muhamamd ingin mencari Mahrifah pemerintah Mesir mengeluarkan pengumuman diberlakukannya jam malam. Namun Muhamad nekad mencari Mahrifah meski di mana-mana gelombang Pengunjuk rasa semakin besar. Entah mengapa Muhamad terjebak di tengah amukan massa antara Pendemo pro dan kontra akan presiden mubarak...
bersambung...
Created By : Didik Arianto
Bagikan
MENGEJAR CINTA DI TANAH MESIR (EPISODE 1)
4/
5
Oleh
BEDENAI INFO