Monday, November 21, 2016

TENTANG GURU SPIRITUAL


Sepanjang sejarah umat manusia, agama merupakan dimensi yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Ia selalu hadir dalam bentuk sistem kepercayaan (keyakinan) yang beraneka ragam mulai dari animisme-dinamisme, politeisme sampai kepada monoteisme. Agama menjadi sumber inspirasi bagi manusia untuk membangun kebudayaan dan menciptakan peradaban mereka. Hal ini tergambar dalam setiap produk kebudayaan manusia mulai dari masa lalu sampai hari ini, unsur-unsur agama selalu bersebati dengan kebudayaan.
Ketakterpisahan agama dari kehidupan manusia ini dikarenakan agama merupakan kebutuhan asasi manusia. Keberadaan agama diyakini manusia mampu mengalirkan ketenangan dalam diri mereka, menjawab kegelisahan dan kebimbangan hati mereka serta menuntun mereka kepada jalan kebajikan dan kebenaran. Karenanya, agama selalu mendapatkan tempat dalam setiap perjalanan kehidupan manusia.
Keberadaan tokoh-tokoh spiritual merupakan sosok yang sangat diperlukan dalam kaitannya dengan kehidupan keagamaan masyarakat. Sebagai penafsir pesan-pesan Tuhan, mereka mentransformasikan pengetahuan mistik keagamaan kepada komunitasnya. Mereka juga memainkan peran strategis dalam membentengi masyarakatnya dari pengaruh-pengaruh keburukan (kejahatan) yang akan menggangu atau merusak sendi-sendi kehidupan pribadi dan sosial mereka. Tokoh spiritual adalah pemimpin non formal yang sangat berpengaruh dan disegani.
Ketergantungan manusia pada tokoh spiritual ini, tidak jarang dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk meraih keuntungan-keuntungan yang bersifat duniawiah. Dengan berbekal sedikit pengetahuan agama, ditambah lagi penampilan lahiriah yang sarat dengan asesoris relijius, mereka memainkan peran layaknya seorang guru spiritual sesungguhnya. Untuk menyakinkan para pengikutnya cerita-cerita mistik yang bernuansa mitologis acapkali dikembangkan. Bahkan adapula yang mampu menampilkan fenomena “keajaiban” sehingga membuat para pengikutnya semakin takjub kepadanya.
Fenomena mistis yang dihubung kaitkan dengan tokoh spiritual sebagaimana yang disebutkan sebelumnya selalu mempengaruhi alam bawah sadar sekelompok orang. Apalagi orang-orang yang hidup dalam kultur masyarakat tradisionalis yang kuat kepercayaannya pada perkara-perkara klenik. Keadaan ini membuat mereka mudah “diperdaya” sehingga sikap dan tindakan mereka terkadang mengalahkan akal sehat mereka.
Ke-terpedaya-an secara mistik ini bisa dialami setiap orang, tidak memandang apakah ia orang berpendidikan atau tidak berpendidikan, apakah ia orang besar atau orang kecil, apakah ia orang kaya atau orang miskin. Semuanya sangat tergantung pada sejauhmana tingkat kepercayaan seseorang itu pada kekuatan (pengaruh) mistik dalam kehidupannya dan intesitas keterlibatannya dalam proses itu. Ketika seseorang itu kuat kepercayaannya kepada hal-hal yang berbau klenik, maka kemungkinan ia untuk terpedaya sangat besar.
Menyikapi penomena guru spiritual gadungan, setiap orang dituntut untuk jeli dan kritis. Ajaran agama memang tidak bisa dipisahkan dari dimensi mistik tapi mistik agama itu bersifat suprarasional dan “tidak memperdaya”. Oleh karena itu, tolok ukur sederhana ketika seseorang ingin “berguru” dengan tokoh spiritual adalah dengan melihat sejauhmana keluasan pengetahuan keagamaannya, keistiqamahannya dalam beramal dan kebagusan akhlaknya.
Wallahu'alam[].
Penulis : H.Amrizal, M.Ag

Bagikan

Jangan lewatkan

TENTANG GURU SPIRITUAL
4/ 5
Oleh BEDENAI INFO

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Comments
0 Comments