Oleh : H.Amrizal, MAg
Spiritual Connecting adalah istilah yang saya buat-buat sendiri untuk menggambarkan keadaan ketersambungan secara ruhaniah (batiniah) antara dua manusia atau lebih yang memiliki hubungan dekat secara emosional dan psikologis yang dalam batas-batas tertentu sulit dijelaskan secara rasional dan ilmiah .
Seorang ibu yang berjauhan dengan anaknya, ketika anaknya berada dalam situasi sulit atau membahayakan seolah-olah ada kontak batin baik dalam keadaan sadar maupun melalui mimpi. Demikian pula seorang Isteri yang ketika suaminya mengalami keadaan buruk seperti ada firasat yang terlintas dalam hatinya. Bisa jadi juga seorang guru, ketika muridnya terkena musibah, ia seolah-olah memiliki perasaan yang tidak mengenakan dalam dirinya.
Ketersambungan secara spiritual ini tidak dimiliki oleh setiap orang. Hanya orang-orang yang memiliki hubungan dekat dan mempunyai hati yang tulus (bersih) daam hubungan itu saja yang bisa menyatu dan tersambung. Sedangkan orang-orang yang kotor hatinya agak sulit untuk tersambung atau akan mengalami error in connecting karena jaringannya terganggu atau signalnya tak kuat.
Spiritual connecting itu bisa juga terjadi antara sesama muslim yang diikat oleh persaudaraan karena Allah swt. Orang-orang Muslim yang bersahabat dengan tulus antara sesama mereka akan bisa melahirkan ketersambungan secara spiritual itu. Diantara mereka akan selalu terjadi saling kontak secara batiniah. Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad saw yang mengilustrasikan kaum muslimin itu seperti satu tubuh, yang apabila satu bagian tubuhnya sakit, maka yang lain akan ikut merasakan sakit. Orang-orang Islam dianjurkan untuk saling mendoakan sesama mereka. bahkan sebaik-baik doa adalah doa yang dipanjatkan oleh seorang muslim untuk saudaranya sementara ia tidak mengetahuinya.
Ketersambungan secara spiritual itu akan melahirkan rasa kasih sayang diantara mereka dan kepeduliaan antara satu sama lain. ketika saudaranya dalam keadaan kesusahan, maka ia akan berusaha untuk membantunya. Ketika saudaranya teraniaya, maka ia akan bangkit untuk membelanya.
Spiritual connecting itu tidak hanya terjadi antara orang yang hidup dengan orang yang hidup tapi bisa juga terjadi antara orang yang hidup dengan orang yang sudah meninggal dunia. Kadang-kadang orang yang hidup bisa bertemu dengan orang yang sudah meninggal dunia melalui mimpi. Dalam Islam juga diajarkan untuk mendoakan orang yang sudah meninggal dunia. Dan ketika menziarahi mereka harus terlebih dahulu menyapa mereka dengan mengucapkan salam untuk mereka.
Ketersambungan itu bisa juga terjadi antara umat Islam dan Junjungannya Nabi Besar Muhammad saw. Umat Islam yang selalu memuliakan Nabi, bersholawat atasnya dan mengikuti petunjuk-petunjuknya, maka ia akan tersambung secara spiritual dengannya.
Ketersambungan secara spritual yang paling tinggi tingkatannya adalah antara hamba dengan Tuhannya. Seorang hamba yang selalu membangun kedekatan dengan Tuhan, selalu mengingat-ngingatNya dan menyebut-menyebutNya dan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya akan membuatnya senantiasa terhubung denganNya. Bukan Allah swt menyatakan:”siapa yang mengingatKu, maka Aku akan mengingatnya”. Siapa mendekat kepadaKu sejengkal, maka Aku akan mendekatinya satu hasta, Siapa yang mendekat kepadaKu satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Dan siapa yang mendekat kepadaKudengan berjalan kaki, maka Aku akan mendekatinya dengan berlari-lari kecil (HR Muslim)
Spiritual connecting itu sebenarnya terjadi karena dilandasi oleh perasaan saling mencintai dan saling mengasihi satu sama lain. karena itu ketersambungan itu tidak akan terjadi kalau saling membenci dan saling bermusuhan satu sama lain. karena itu berusahalah dalam hidup ini untuk mencintai yang dengan itu akan membuat kita dicintai sehingga keadaan ini akan menyebabkan kita senantiasa tersambung secara spiritual yang dengan itu akan tercipta kedamaian pribadi dan kedamaian alam semesta.
Wallahu'alam[].
Bagikan
SPIRITUAL CONNECTING
4/
5
Oleh
BEDENAI INFO