Saturday, May 28, 2016

KETAHANAN PANGAN DAN PETANI




Dalam dewasa ini persoalan pangan terus mengalami distorsi hingga memunculkan konflik kemiskinan bagi rakyat persoalan petani tidak lepas dari pada alat-alat produksi yang terus mengalami penurunan, itu semua tidak lepas dari petani. Petani harus kehilangan alat-alat produksi oleh kebijakan yang melegalisasikan lahan-lahan. Yang seharusnya dikelola petani diserahkan pada korporasi borjuis yang memberangus sumber sumber kehidupan.

Persoalan pangan adalah masalah yang sangat penting, bukan hanya pada saat sekarang, tetapi pada masa-masa mendatang. Bahkan, tidak sedikit para pemimpin bangsa yang mengingatkan betapa pentingnya pangan dalam kehidupan umat manusia. Presiden Soekarno ketika meletakkan batu pertama pembangunan kampus IPB (Institut Pertanian Bogor) pada tahun 1952 mengingatkan bahwa persoalan persediaan pangan bagi bangsa Indonesia merupakan “soal hidup atau mati”
Jawaharial Nehru, salah satu pemimpin besar India juga pernah mengatakan "Everything can wait, not agriculture. First of all, obviously, we must have enough food. Secondly, other necessities"

Walaupun banyak pemimpin di dunia telah mengingatkan pentingnya ketahanan pangan, tetapi sayang berdasarkan data FAO (Food and Agriculture Organization) yang terbaru, di dunia masih terdapat lebih dari 1 miliar penduduk (hampir 1/6 penduduk dunia) menghadapi masalah kekurangan PANPertanian merupakan jantung pertahanan bagi ketahanan pangan Indonesia saat ini. Selain itu juga,  pertanian adalah sektor utama penyedia bahan pangan, baik bagi manusia maupun pakan bagi ternak/hewan dan ikan yang merupakan bagian dari siklus pertanian itu sendiri. Meninggalkan sektor pertanian dalam pembangunan nasional, terutama dalam ketahanan pangan akan membawa bangsa ini kepada krisis. Namun, membangun pertanian Indonesia tanpa komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan akan membawa bangsa ini kepada krisis keadilan juga. Dari gambaran krisis ini, terdapat kaitan yang sangat erat antara ketahanan pangan dan pertanian yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa pertanian yang maju, ketahanan pangan tidak akan sukses, dan tanpa ketahanan pangan yang baik, bangsa ini akan mengalami suatu masalah yang sangat serius yaitu kelaparan dan kemiskinan. Tetapi masalah itu dapat kita selesaikan dengan menjadikan pertanian Indonesia yang menjadi solusi untuk meningkatkan ketahanan pangan di negara kita.

Mendorong pembangunan pertanian yang menjanjikan merupakan salah satu usaha untuk mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya. Tentu pemikiran ini adalah sebuah langkah untuk menaggapi permasalahan kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Usaha memajukan pertanian ini akan terus disempurnakan sehingga sampai pada langkah-langkah operasional yang diperlukan oleh pemangku kepentingan dalam pemberdayaan pertanian ini.

Berbagai bentuk krisis pangan telah terjadi  selama ini yang merupakan bukti bahwa lemahnya sektor pertanian dalam pemenuhan pangan di Indonesia, sehingga mengakibatkan banyak terdapat keluarga petani Indonesia yang ketahanan pangannya rendah yang  mengakibatkan kemiskinan bahkan menimbulkan penyakit kekurangan gizi pada anak-anak dan penyakit busung lapar. Sehingga solusi terhadap persoalan pangan ini akan selalu terkait dengan masalah kemiskinan dan kelaparan.
Kesejahteraan petani yang relatif rendah saat ini akan sangat menentukan prospek ketahanan pangan di Indonesia ke depannya.  Kesejahteraan tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor  yang timbul dan keterbatasan  petani, diantaranya yang paling utama adalah :

a. Sebagian petani miskin karena memang tidak memiliki faktor produktif  yang mendukung pekerjaan mereka, kecuali tenaga kerjanya
b.   Luas lahan pertanian yang sempit dan mendapat  tekanan untuk terus terkonversi
c.   Terbatasnya akses terhadap dukungan layanan pembiayaan dan penyuluhan pertanian
d.   Tidak adanya atau terbatasnya akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih memadai untuk mereka terapkan
e.    Infrastruktur produksi (air, listrik, jalan, telekomunikasi) yang tidak memadai
f.    Struktur pasar yang tidak adil dan eksploitatif akibat posisi rebut-tawar  yang sangat lemah
g.   Ketidak-mampuan, kelemahan, atau ketidak-tahuan petani itu sendiri.gan dan kemiskinan.

Solusi Tantangan Dan Hambatan Dalam Memenuhi Ketahanan Pangan
Solusi terbaik dari masalah-masalah yang ada dalam memenuhi ketahanan pangan ialah kebijakan pemerintah yang berpihak kepada petani. kebijakan-kebijakan yang bepihak kepada para petani diantaranya ialah :
1. Membatasi izin pengusahaan lahan-lahan subur untuk pemukiman, pertokoan, dan perkantoran serta pembukaan usaha perkebunan seperti kelapa sawit dan kehutanan
2. Memberikan akses dan jaringan serta jaminan serta kemudahan kepada para petani dalam memperoleh modal dari pihak-pihak ketiga seperti perBANK kan
3.  Memperluas akses permodalan bagi para petani khususnya petani tanaman pangan seperti program PNPM mandiri yang diperuntukan khusus petani, dan lembaga-lembaga permodalan lainnya.
4. Penetapan standar harga minimum ditingkat petani yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan saat itu
5. Pembangunan sarana dan prasaranan transportasi yang merata, berkualitas, tepat jumlah dan jenis
6. Menetapkan harga SAPRODI (Satuan Produk Indonesia) yang sesuai dengan harga jual hasil produksi tanaman pangan, bermutu, aman dan berkelanjutan. Jangan sampai harga benih, pupuk dll. tidak seimbang dengan harga jual hasil produksi tanaman pangan
7. Pembentukan dan pemberian penyuluhan pertanian serta menyiapkan tenaga penyuluh yang aktif untuk membina petani disuatu wilayah bukan petugas penyuluha yang Cuma duduk dikantor, dan hanya mau bertugas dikota saja.

Masih banyak solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah. Kan orang-orang yang duduk di pemerintahan buka orang bodoh-bodoh,
Pemimpin spiritual India Mahatma Gandhi pernah mengingatkan, "Bumi menyediakan cukup kebutuhan seluruh umat manusia, tapi bukan untuk kerakusan. Memang, orang-orang yang rakus senantiasa tidak pernah puas dan merasa kurang, sekalipun sudah berkelimpahan". Peringatan Mahatma Gandhi sangat relevan dengan situasi global, lebih-lebih saat ini.
Kerakusan tidak hanya menciptakan kemiskinan bagi sesama manusia, tapi juga bisa merusak alam. Keserakahan membuat alam dieksplorasi secara berlebihan, yang akan menimbulkan bencana,hanya melihat alam sebagai sumber finansial semata, sedangkan alam merupakan ekologis yang memiliki nilai ekonomi tidak langsung yang mendukung nilai ekonomi secara langsung.

Negara harus berdaulat atas tanah distribusikan lahan lahan untuk petani sesuai dengan semangat nawacita dan reforma agraria dan Undang Undang dasar 1945 pada poin pasal 33.

Bagikan

Jangan lewatkan

KETAHANAN PANGAN DAN PETANI
4/ 5
Oleh BEDENAI INFO

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Comments
0 Comments