Dalam dewasa ini persoalan pangan terus mengalami
distorsi hingga memunculkan konflik kemiskinan bagi rakyat persoalan petani
tidak lepas dari pada alat-alat produksi yang terus mengalami penurunan, itu
semua tidak lepas dari petani. Petani harus kehilangan alat-alat produksi oleh
kebijakan yang melegalisasikan lahan-lahan. Yang seharusnya dikelola petani
diserahkan pada korporasi borjuis yang memberangus sumber sumber kehidupan.
Persoalan pangan adalah masalah yang sangat
penting, bukan hanya pada saat sekarang, tetapi pada masa-masa mendatang.
Bahkan, tidak sedikit para pemimpin bangsa yang mengingatkan betapa pentingnya
pangan dalam kehidupan umat manusia. Presiden Soekarno ketika meletakkan
batu pertama pembangunan kampus IPB (Institut Pertanian Bogor) pada tahun 1952
mengingatkan bahwa persoalan persediaan pangan bagi bangsa Indonesia merupakan “soal
hidup atau mati”.
Jawaharial Nehru, salah satu pemimpin
besar India juga pernah mengatakan "Everything can wait, not
agriculture. First of all, obviously, we must have enough food. Secondly, other
necessities".
Walaupun banyak pemimpin di dunia telah
mengingatkan pentingnya ketahanan pangan, tetapi sayang berdasarkan data FAO (Food
and Agriculture Organization) yang terbaru, di dunia masih terdapat lebih
dari 1 miliar penduduk (hampir 1/6 penduduk dunia) menghadapi masalah
kekurangan PANPertanian merupakan jantung pertahanan bagi ketahanan pangan
Indonesia saat ini. Selain itu juga, pertanian adalah sektor utama
penyedia bahan pangan, baik bagi manusia maupun pakan bagi ternak/hewan dan
ikan yang merupakan bagian dari siklus pertanian itu sendiri. Meninggalkan
sektor pertanian dalam pembangunan nasional, terutama dalam ketahanan pangan
akan membawa bangsa ini kepada krisis. Namun, membangun pertanian Indonesia
tanpa komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan
akan membawa bangsa ini kepada krisis keadilan juga. Dari gambaran krisis ini,
terdapat kaitan yang sangat erat antara ketahanan pangan dan pertanian yang
tidak dapat dipisahkan. Tanpa pertanian yang maju, ketahanan pangan tidak akan
sukses, dan tanpa ketahanan pangan yang baik, bangsa ini akan mengalami suatu
masalah yang sangat serius yaitu kelaparan dan kemiskinan. Tetapi masalah itu
dapat kita selesaikan dengan menjadikan pertanian Indonesia yang menjadi solusi
untuk meningkatkan ketahanan pangan di negara kita.
Mendorong pembangunan pertanian yang menjanjikan
merupakan salah satu usaha untuk mensejahterakan rakyat Indonesia khususnya.
Tentu pemikiran ini adalah sebuah langkah untuk menaggapi permasalahan
kemiskinan dan kelaparan di Indonesia. Usaha memajukan pertanian ini akan terus
disempurnakan sehingga sampai pada langkah-langkah operasional yang diperlukan
oleh pemangku kepentingan dalam pemberdayaan pertanian ini.
Berbagai bentuk krisis pangan telah terjadi
selama ini yang merupakan bukti bahwa lemahnya sektor pertanian dalam pemenuhan
pangan di Indonesia, sehingga mengakibatkan banyak terdapat keluarga petani
Indonesia yang ketahanan pangannya rendah yang mengakibatkan kemiskinan
bahkan menimbulkan penyakit kekurangan gizi pada anak-anak dan penyakit busung
lapar. Sehingga solusi terhadap persoalan pangan ini akan selalu terkait dengan
masalah kemiskinan dan kelaparan.
Kesejahteraan petani yang relatif rendah saat ini
akan sangat menentukan prospek ketahanan pangan di Indonesia ke depannya.
Kesejahteraan tersebut diakibatkan oleh berbagai faktor yang timbul dan
keterbatasan petani, diantaranya yang paling utama adalah :
a. Sebagian petani miskin karena memang tidak
memiliki faktor produktif yang mendukung pekerjaan mereka, kecuali tenaga
kerjanya
b. Luas lahan pertanian yang sempit
dan mendapat tekanan untuk terus terkonversi
c. Terbatasnya akses terhadap
dukungan layanan pembiayaan dan penyuluhan pertanian
d. Tidak adanya atau terbatasnya
akses terhadap informasi dan teknologi yang lebih memadai untuk mereka terapkan
e. Infrastruktur produksi (air,
listrik, jalan, telekomunikasi) yang tidak memadai
f. Struktur pasar yang tidak
adil dan eksploitatif akibat posisi rebut-tawar yang sangat lemah
g. Ketidak-mampuan, kelemahan, atau
ketidak-tahuan petani itu sendiri.gan dan kemiskinan.
Solusi Tantangan Dan Hambatan Dalam Memenuhi
Ketahanan Pangan
Solusi terbaik dari masalah-masalah yang ada
dalam memenuhi ketahanan pangan ialah kebijakan pemerintah yang berpihak kepada
petani. kebijakan-kebijakan yang bepihak kepada para petani diantaranya ialah :
1. Membatasi izin pengusahaan lahan-lahan subur
untuk pemukiman, pertokoan, dan perkantoran serta pembukaan usaha perkebunan
seperti kelapa sawit dan kehutanan
2. Memberikan akses dan jaringan serta jaminan
serta kemudahan kepada para petani dalam memperoleh modal dari pihak-pihak
ketiga seperti perBANK kan
3. Memperluas akses permodalan bagi para
petani khususnya petani tanaman pangan seperti program PNPM mandiri yang
diperuntukan khusus petani, dan lembaga-lembaga permodalan lainnya.
4. Penetapan standar harga minimum ditingkat
petani yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan saat itu
5. Pembangunan sarana dan prasaranan transportasi
yang merata, berkualitas, tepat jumlah dan jenis
6. Menetapkan harga SAPRODI (Satuan Produk
Indonesia) yang sesuai dengan harga jual hasil produksi tanaman pangan,
bermutu, aman dan berkelanjutan. Jangan sampai harga benih, pupuk dll. tidak
seimbang dengan harga jual hasil produksi tanaman pangan
7. Pembentukan dan pemberian penyuluhan pertanian
serta menyiapkan tenaga penyuluh yang aktif untuk membina petani disuatu
wilayah bukan petugas penyuluha yang Cuma duduk dikantor, dan hanya mau
bertugas dikota saja.
Masih banyak solusi yang dapat dilakukan oleh
pemerintah. Kan orang-orang yang duduk di pemerintahan buka orang bodoh-bodoh,
Pemimpin spiritual India Mahatma Gandhi
pernah mengingatkan, "Bumi menyediakan cukup kebutuhan seluruh umat
manusia, tapi bukan untuk kerakusan. Memang, orang-orang yang rakus senantiasa
tidak pernah puas dan merasa kurang, sekalipun sudah berkelimpahan".
Peringatan Mahatma Gandhi sangat relevan dengan situasi global, lebih-lebih
saat ini.
Kerakusan tidak hanya menciptakan kemiskinan bagi
sesama manusia, tapi juga bisa merusak alam. Keserakahan membuat alam
dieksplorasi secara berlebihan, yang akan menimbulkan bencana,hanya melihat
alam sebagai sumber finansial semata, sedangkan alam merupakan ekologis yang
memiliki nilai ekonomi tidak langsung yang mendukung nilai ekonomi secara
langsung.
Negara harus berdaulat atas tanah
distribusikan lahan lahan untuk petani sesuai dengan semangat nawacita dan reforma
agraria dan Undang Undang dasar 1945 pada poin pasal 33.
Bagikan
KETAHANAN PANGAN DAN PETANI
4/
5
Oleh
BEDENAI INFO