“Kebaikan adalah sesuatu yang membuat hati menjadi tenang dan jiwa menjadi tentram, dan dosa adalah sesuatu yang merisaukan hati dan membuat jiwa menjadi bimbang”
Sebenarnya tidak ada istilah dosa sosial dalam kajian agama. Istilah ini hanya untuk kepentingan metodologis yang menggambarkan jenis dosa yang berkaitan dengan ketidak penuhan hak-hak manusia ( حقوق العباد ). Selainya ada dosa individual yang berhubungan dengan ketidak penuhan hak-hak Allah swt ( حقوق الله ).
Secara umum dosa adalah perbuatan melanggar hukum agama dalam kaitannya dengan kewajiban seseorang hamba kepada Tuhan karena tidak melaksanakan perintahNya atau tidak meninggalkan laranganNya, seperti tidak melaksanakan sholat, tidak berpuasa, tidak membayar zakat, melakukan zina, mencuri, membunuh, menebar fitnah dan lain sebagainya yang membuatnya mendapat sanksi Allah swt baik diatas dunia maupun diakhirat kelak.
Dosa sosial memiliki konsekuensi hukum yang berbeda dengan dosa individual. Kalau seseorang itu durhaka kepada Allah swt, selagi ia tidak menyekutukan Allah swt, bila pada dirinya terdapat penyesalan dan sungguh-sunggug bertaubat, maka dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah swt. Sebaliknya bila seseorang tidak memenuhi hak-hak manusia dan berbuat aniaya terhadap mereka, maka dosa-dosa itu tidak akan tergugurkan sebelum ia memenuhi kembali hak-hak mereka dan meminta maaf kepada mereka.
Karena itu berhati-hatilah dalam urusan muamalat sesama manusia. jangan pernah mengambil dan memakan hak-hak orang lain tanpa izin dan keridhoannya sekecil apapun dalam hidup ini, jangan pernah menyakiti orang lain dengan ucapan dan perbuatan kita, jangan pernah berhutang kepada orang lain yang tidak dilunasi, jangan kita berbuat aniaya terhadap orang-orang yang lemah.
Meskipun hari ini kita barangkali sudah bertaubat kepada Allah swt; rajin beramal dan tekun beribadah kepadanya, jangan terlalu berbangga hati terlebih dahulu. selagi kita belum membersihkan diri dari dosa-dosa sosial yang pernah dilakukan pada masa lalu, Allah swt belum tentu ridho kepada kita. Karena itu carilah orang-orang yang pernah kita sakiti dan aniaya di masa lalu, minta maaf kepadanya dan kembalikan hak-hak mereka.
Hadits Riwayat Muslim tentang manusia yang bangkrut di akhirat kelak sebagaimana sering disampaikan para mubaligh berikut ini seharusnya selalu menjadi bahan renungan untuk kita “Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)
Riwayat yang lain menyatakan:“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: sombong, ghulul (khianat), dan hutang, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ibnu Majah) “Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah)
Sekali lagi, berhati-hatilah dalam urusan muamalat. Jangan hanya karena kesenangan yang bersifat sementara, kita melupakan akibat fatal yang ditimbulkan olehnya pada masa yang akan datang. Dosa sosial tidak akan terhapus dengan haji dan umrah yang berulang-ulang, tidak akan tergugurkan dengan sholat beribu-ribu rakaat, zikir beratus-ratus kali, tidak akan hilang dengan sedekah berjuta-juta rupiah, kecuali orang-orang yang pernah kita sakiti dan berbuat aniaya kepadanya, memaafkan kita. Wallahu'alam[].
Penulis : H. Amrizal, M.Ag
Bagikan
DOSA SOSIAL
4/
5
Oleh
BEDENAI INFO