Tuesday, December 13, 2016

NABI MUHAMMAD SAW SEORANG PEJUANG YANG TANGGUH


Menurut pakar sosiologi Soerjono Soekanto unsur kebudayaan yang menyangkut sistem kepercayaan termasuk unsur yang sulit diterima oleh suatu masyarakat. Kenyataan pahit seperti ini yang dirasakan Nabi Muhammad saw. sewaktu memulai dakwah Islam secara terang-terangan sebagai agama baru di Tanah Hijaz di tengah kehidupan masyarakat jahiliyah yang menganut sistem kepercayaan paganisme.

Berbeda dengan keadaan yang dirasakan Nabi Muhammad saw. sebelum beliau diemban tugas menyampaikan risalah Tuhan, masyarakat Arab menerima keberadaan Nabi Muhammad sebagai bagian dari mereka. Beliau sudah dikenal sebagai orang yang sangat jujur, berlatar belakang keluarga terhormat dan memiliki kelebihan. Bahkan menurut catatan sejarah, Nabi Muhammad sering diminta pendapatnya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat Arab kala itu.

Diantarnya keberhasilan Nabi SAW menyelesaikan sengketa di antara berbagai suku bangsa Arab sewaktu merenovasi Ka’bah sewaktu kota Makkah dilanda Banjir. Pada awalnya mereka bersatu bahu membahu membangun Ka’bah. Permasalah muncul ketika pembangunan memasuki tahap akhir, yaitu peletakan Hajar Aswad. Mereka berbeda pendapat mengenai siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad sebagai simbol peresmian renovasi dari Ka’bah. Dengan sikap kepemimpinan yang tegas, Muhammad mengajukan usul , “Siapa pun yang besok pagi datang paling awal ke tempat pembangunan (renovasi) maka dialah yang berhak atas kehormatan untuk meletakkan Hajar Aswad.” Usulan tersebut disetujui oleh pemuka suku yang berpartisipasi membangun Ka’bah.

Keesokan harinya, ternyata yang datang paling pagi, paling awal adalah Muhammad sendiri, maka Beliaulah yang berhak meletakkan hajar aswad sebagai tanda peresmian Ka’bah kembali. Namun Rupanya Muhammad bukanlah seorang egois. Ia kemudian membentangkan sorbannya menaruh hajar aswad di atasnya dan mengajak beberapa tokoh lain untuk turut serta meletakkan hajar aswad bersama-sama. Maka mereka merasa puas atas keputusan Muhammad tersebut.

Keadaannya jauh berbeda setelah Nabi Muhammad saw. mengemban tugas menyampaikan dakwah Islam di kalangan bangsa Arab. Beliau mendapatkan penolakan dan perlawanan keras serta dari masyarakatnya dan juga keluarganya. Mulai dari perlakuan tidak menyenangkan seperti diejek, diludahi, dilempari dengan kotoran binatang sampai kepada ancaman fisik pelemparan batu sehingga beradarah kakinya, upaya pembunuhan dan peperangan.

Tantangan amat berat yang dialami Nabi Muhammad saw. ini tidak membuat semangatnya surut untuk berjuang. Bahkan ketika pamannya Abu Thalib berusaha untuk menasehatinya dengan berkata,"Wahai anak saudaraku, sesungguhnya kaummu datang kepadaku lalu memprotes begini dan begitu, karena itu tetaplah denganku dan jagalah dirimu, serta janganlah engkau bebani aku sesuatu yang aku tidak mampu untuk mengembannya," Kemudian Rasulullah saw. berkata, " Wahai Paman, Demi Allah, kalau pun matahari diletakkan di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan perkara ini (penyampaian risalah), sehingga Allah memenangkannya atau aku binasa , pastilah tidak akan aku meninggalkannya. "

Inilah rasulullah saw seorang pejuang Islam yang tangguh, tidak pernah menyerah dalam menjalankan misi dakwah dan menyampaikan kebenaran kepada umat manusia meskipun bujukan, tantangan dan ancaman silih berganti datang menerpa, akan tetapi hal itu tidak sedikitpun membuat semangatnya menjadi lemah untuk berjuang. Sekali layar terkembang, pantang surut ke belakang. Wallahu 'Alam[].

Penulis : H.Amrizal, M.Ag

Bagikan

Jangan lewatkan

NABI MUHAMMAD SAW SEORANG PEJUANG YANG TANGGUH
4/ 5
Oleh BEDENAI INFO

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Comments
0 Comments