Monday, April 17, 2017

PERINGATAN ISRA' MI'RAJ SEBAGAI PENGUATAN SAINS DAN KETAKWAAN UMAT ISLAM


Ada dua pesan penting yang bisa ditangkap dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang dialami Nabi Besar Muhammad saw, yaitu : 
(1)  Menguatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam kepada Allah swt; 
(2) Mendorong umat Islam agar mendalami dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj merupakan kejadian luar biasa yang untuk menerima kebenarannya hanya melalui pendekatan keimanan (kepercayaan) bukan pendekatan rasional. Karena akal akan mengalami kebuntuan untuk menjelaskan bagaimana seorang manusia bisa melakukan perjalanan jauh dari Masjid al-Haram di Mekah ke Masjid al-Aqsha di Palestina yang jaraknya lebih kurang 1500 km, dan biasanya ditempuh oleh penduduk Makkah lebih kurang dua bulan dengan menggunakan onta, dalam waktu yang relatif singkat. Kemudian naik menembus tujuh lapis langit tanpa peralatan sebagaimana layaknya seorang astronot dan berjalan melebihi kecepatan cahaya yang menurut teori fisika bahwa orang yang melakukan perjalanan melebihi kecepatan cahaya tubuhnya akan hancur lebur. Semua fenomena ini hanya bisa didekati dengan keimanan (kepercayaan) bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah swt yang Maha Berkehendak dan Maha Berkuasa untuk melakukan sesuatu menurut keinginannya.

Selanjutnya meskipun Isra’ dan Mi’raj sulit diterima menurut akal pikiran manusia, bukan berarti akal tidak mungkin menemukan jawabannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern hari ini sudah membuktikan bahwa manusia bisa melakukan perjalanan jauh dalam waktu yang relatif singkat dan bisa melakukan ekspedisi menembus langit bumi. Misteri peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada 15 Abad yang lalu bisa disingkap kebenarannya oleh manusia-manusia hari ini melalui kekuatan pengetahuan sains dan teknologi.

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj sebenarnya mengandung isyarat-isyarat ilmiah yang ditujukan kepada umat Islam agar mau mengkaji dan mendalaminya. Tapi sayangnya sebagian besar umat Islam bisa dikatakan agak “kurang cerdas” dalam menafsirkan pesan-pesan ilmiah tersebut. sementara yang bisa menangkap pesan-pesan tersebut adalah orang-orang non Muslim.

Inilah sebenarnya problem utama yang dihadapi oleh umat Islam hari ini. penguasaan mereka terhadap sains dan teknologi masih lemah. Padahal peringatan Isra’ dan Mi’raj selalu diperingati setiap tahunnya, tapi pesan penting ini belum bisa ditangkap dengan baik. akibatnya umat Islam masih terkebelakang dalam hal penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Umat Islam dari dahulu sampai sekarang selalu disibukkan oleh hal-hal yang sepele dan tidak terlalu penting; soal perbedaan khilafiyah yang tak pernah selesai-selesai, soal perebutan kekuasaan dan jabatan politik, soal bentuk pemerintahan dan negara yang membuat pikiran dan energi mereka habis terkuras olehnya. Sementara perhatian mereka dalam bidang penguasaan sains dan teknologi masih lemah sehingga mereka tidak bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.

Oleh karena itu, sudah pada waktunya orientasi dan perhatian umat Islam dialihkan pada hal-hal yang lebih penting menyangkut kehidupan mereka daripada mengurus hal-hal yang sepele dan duniawiyah, disamping penguatan keimanan dan ketakwaan mereka. dan peringatan Isra’ dan Mi’raj yang diselenggarakan setiap tahun dan di berbagai tempat seharusnya menjadi jembatan bagi umat Islam untuk menumbuhkan kecintaan kepada pengetahuan sains dan teknologi disamping mengokohkan pondasi keimanan dan ketakwaan mereka. wallah A’lam[].

Penulis : H. Amrizal, M.Ag

Bagikan

Jangan lewatkan

PERINGATAN ISRA' MI'RAJ SEBAGAI PENGUATAN SAINS DAN KETAKWAAN UMAT ISLAM
4/ 5
Oleh BEDENAI INFO

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.

Comments
0 Comments